Selasa, 07 Januari 2020

MTsN 6 Kulon Progo Study Tour Ke Purwokerto

Dalam rangka menambah wawasan dan ilmu pengetahuan, Madenaku (Madrasah Tsanawiyah Negeri Enam Kulon Progo) mengadakan Study Tour  ke Purwokerto dengan destinasi Baturraden, Pancuran Mas , dan masjid Cheng Hoo, Selasa (7/1/2020).

Ketua Panitia Miftakhul Munir, S.Ag menjelaskan, kegiatan diikuti siswa kelas 8 dengan 17 pendamping dari guru/pegawai menggunakan 3 bis. ‘Meski pagi hari saat berangkat hujan , namun alhamdulillah saat tiba di lokasi dilindungi Allah SWT tak lagi hujan, sehingga 3 tempat tersebut dapat semuanya dikunjungi dengan nyaman.

Yang pertama dikunjungi adalah wisata alam Baturraden yang berlokasi di selatan Gunung Slamet, 15 km sebelah utara Kota Purwokerto. Terdapat kolam renang, sepeda air, air mancur, seluncur air, air terjun, pemandian air panas. Ada pula flying fox, aneka mainan nanak. Aneka kudapan tradisional seperti mendoan siap di area ini.

Tempat kedua yang dikunjungi adalah Purbasari Pancuran Mas. Destinasi ini berupa taman wisata pendidikan seluas 6 hektare yang menjadi ikon wisata Purbalingga. Letaknya yang berada di kaki gunung Slamet membuat udaranya sejuk dan betah berlama-lama di sini. Awalnya Purbasari Pancuran Mas dikenal sebagai aquarium raksasa Purbayasa karena pada awalnya tempat ini menyimpan koleksi hidup Arapaima gigas, ikan air tawar raksasa dari Amazon. Hingga kini koleksi tersebut masih dipertahankan sebagai bagian dari daya tarik tempat ini. Mengusung konsep taman wisata pendidikan, Purbasari Pancuran Mas menggabungkan konsep wisata alam buatan dengan berbagai wahana modern. Di atas lahan seluas 6 hekter tempat ini seperti taman wisata all in one.

Pancuran Mas dikelilingi persawahan, iselimuti hawa sejuk sebab ketaknya yang berada di kaki gunung . Sepasang tugu gapura cantik menyambut setiap pengunjung. Melewati gapura di dalamnya terdapat halaman luas yang berfungsi sebagai tempat parkir mobil, motor dan bus pariwisata. Purbasari Pancuran Mas menawarkan pengalaman wisata yang mengesankan

Tempat ketiaga yang dikunjungi adalah Masjid Cheng Hoo di desa Selaganggeng, Kecamatan Mrebet. Masjid ini merupakan bentuk akulturasi arsitektur Tiongkok dan Jawa. Sekilas bentuk masjid ini mirip kelenteng. Tidak ada kubah bulat pada bagian atap masjid layaknya tempat ibadah umat muslim kebanyakan. Kubah masjid ini berbentuk pagoda bersegi delapan yang bertingkat-tingkat. Masing-masing sisi dan tingkat menonjol keluar seperti ekor naga. Warna merah dan kuning mendominasi keseluruhan masjid Cheng Hoo, mirip dengan warna kelenteng yang ada di berbagai daerah di Indonesia. Selain warnanya yang menonjolkan ciri arsitektur Tiongkok, masjid Cheng Hoo juga dihiasi oleh beberapa lampion khas Tiongkok yang juga berwarna merah dan kuning.             Pilar masjid yang ada di luar juga berwarna merah, jendelanya berbentuk segi delapan dengan tepian berwarna merah dan kuning. pintu masuk utama, terdapat tulisan kanji berwarna kuning keemasan di atas papan berwarna hitam. Langit-langit ruang utama Masjid dihiasi oleh sebuah lampu gantung susun di tengahnya. Pada setiap bidang segi delapan langit-langit terdapat tulisan Arab berbunyi “Allah”. Tulisan-tulisan itu dibuat dengan tarikan garis-garis lurus sehingga nyaris tak menyerupai huruf Arab.

Salahsatu peserta yang ikut acara, Azka Farozi (8C) sangat senang bisa ikut rangkaian study tour. “saya sangat terkesan dengan acara ini, terumata Purbasari Panc ran Mas, tempatnya nyaman, elegan, kita juga dapat melihat anerka satwa langka,” imbuhnya.

Sementara Kepala Madrasah Imam Syamroni, S.Pd merasa bersyukur bahwa seluruh peserta berangkat sampai pulang kembali dalam keadaan sehat dan tak ada yang sakit sama sekali. “Sengaja kita cari destinasi yang tidak terlalu jauh namun menarik, alhamdulillah semuanya lancar,” pungkasnya. (tan)