Sabtu, 29 Februari 2020

MTsN 6 Kulon Progo Peduli Korban Susur Sungai

Sebagai wujud empati, perwakilan MTsN  6 Kulon Progo yang terdiri Kepala Madrasah Imam Syamroni, S.Pd, Ketua Badan Amal Zakat Infak dan Sedekah (BAZIS) Miftakhul Munir,S.Ag, Kepala TU Sudaryati, A.Md  mengunjungi SMPN 1 Turi Sleman di Donokerto Turi Sleman, Sabtu (29/2/2020).

Dalam kunjungan tersebut juga digunakan menyerahkan santunan untuk keluarga korban susur sungai. Bantuan sebesar empat juta rupiah diserahkan Imam Syamroni, S.Pd, kepada Kepala SMPN 1 Turi, Tutik Nurdiana untuk selanjutnya diteruskan kepada keluarga korban susur sungai.

Dana yang diserahkan tersebut berasal dari infak seluruh warga madrasah yang dikumpuklan beberapa waktu lalu., termasuk siswa, guru pegawai, didukung juga dari Bazis yang ada di MTsN 6 Kulon Progo. Dana ZIS berasal dari Zakat Profesi guru dan pegawai, rata-rata setiap bulannya terkumpul sekitar 3 juta. Dana tersebut digunakan untuk santunan GTT/PTT, santunan siswa yatim, piatu, yatim piatu, dhuafa, santunan korban musibah bencana alam, serta untuk kegiatan keislaman.


Terkait tragedi tersebut keluarga besar madrasah yang berada di dusun Klampok Brosot Galur Kulon Progo itu menyampaikan duka yang mendalam teriring doa semoga para korban wafat dalam keadaan husnul khotimah, kelurga yang ditinggal  dapat menerima dengan hati ikhlas. “Semoga segenap guru karyawan SMPN 1 Turi diberikan ketabahan,  segera bangkit untuk mencerdaskan anak didiknya,” harap Imam.

Tutik Nurdiana menyampaikan rasa terimakasih yang mendalam atas perhatian dari keluarga besar MTsN 6 Kulon Progo. Berbagai pihak telah memberikan bantuan berupa materian maupun non materiial.

Munir menambahkan, rombongan dari madrasahnya berkesempatan melihat langsung  siswa siswi yang diberikan pendampingan  telah kembali bersemangat mengikuti kegiatan belajar mengajar seperti biasa. Siswa yang selamat dari musibah telah memperoleh terapi trauma healing dari beberapa ahli. Para guru juga telah kembali melaksanakan tugasnya mendidik dengan baik.

Menurut penduduk setempat ternyata jarak lokasi susur sungai dengan sekolah cukup jauh yakni sekitar 5 kilometer. Ada yang diantar dengan sepedamotor, ada juga yang jalan kaki, sehingga tak mengherankan bila peserta sudah cukup lelah menempuh perjalanan sebelum turun di sungai.

Dalam perjalanan pulang, rombongan dari MTsN 6 Kulon Progo menyempatkan melihat  sungai yang digunakan untuk kegiatan. “Bila situasi wajar tidak hujan deras, air sungai dangkal dan cukup jernih,” pungkas Munir.(tan)