Sejalan dengan Visi yakni Cerdas, Agamis, Normatif, Terampil, Inovatif, Kreatif (CANTIK) berwawasan lingkungan, siswa MTsN 6 Kulon Progo yang dikoordinir Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) mengadakan penggalangan dana sosial untuk korban gempa bumi yaitu MTsN Kabupaten Mamuju Sulawesi Barat, Rabu (10/2/2021).
Ketua OSIS Rafif Nabil Muhammad menjelaskan pengumpulan donasi tersebut merupakan program pengurus OSIS masa bhakti 2020/2021 sebagai upaya pendidikan karakter agar siswa madrasah memiliki kepekaan sosial.
“Melihat beberapa bencana yang terjadi di tanah air, mengusik nurani kami sebagai siswa madrasah untuk meringankan penderitaan sesama. Dan kami sengaja memilih sesama MTs,” terang Rafif dengan penuh haru.
Waka Madrasah Urusan Kesiswaan Drs. Sutanto mengaku salut dengan inisiatif dari pengurus OSIS. Selanjutnya dirinya mencoba mencari referensi dan menjatuhkan pilihan MTsN Kabupaten Mamuju.
“Kebetulan ada Pak Sigit, warga DIY yang menjadi Kepala Dinas Perhubungan di Mamuju Tengah namun mukim di Kabupaten Mamuju. Lewat beliaulah kami mengirim dana dan seterusnya diserahkan ke MTsN Mamuju,” jelas Sutanto.
Kepala Madrasah Zainuri, S.Pd menyambut baik kegiatan OSIS tersebut, karena ternyata anak madrasah sudah memiliki kesadaran turut meringankan beban orang lain.
“Kepada
OSIS MTsN 6 Kulon Progo saya ucapkan selamat, kalian telah berpartisipasi
meringankan beban saudara kita di MTsN Mamuju, semoga menjadi amal sholeh kalian
semua. Hal ini menunjukkan, bahwa kalian punya rasa peduli, empati dan semangat
dalam membangun silaturahmi sesama anak negeri. Kegiatan yang dilaksanakan
adalah wujud solidaritas yang tinggi. Ini yang patut diapresiasi,” tandas
Zainuri.
Kepala Dinas Perhubungan Mamuju Tengah Drs. Sigit Dwi Hastono yang diberi amanah untuk menyampaikan bantuan merasa senang, karena siswa MTsN 6 Kulon Progo punya niat yang sangat mulia. Dana diterima oleh salahsatu Waka yaitu M.Idris Hasyim, S.Ag, Jumat (12/2/2021).
“Banyak sedikitnya uang bukan masalah.
Seberapa pasti pasti bermanfaat untuk
keluarga besar MTsN Mamuju. Saat ini kondisi MTsN Mamuju sangat menyedihkan, beberapa
bangunan roboh. Dan yang masih berdiri tegak sudah tak bisa berfungsi. Karena
berbahaya, berdasar asesmen kemungkinan besar akan dirobohkan. Termasuk
bangunan baru yg blm dipakai untuk
pendidikan hafidz harus dirobohkan juga,” terang Sigit yang rumahnya tak jauh
dari lokasi madrasah.
Sementara Idris Hasyim menambahkan, sementara dewan guru berkantor di teras dan di tenda, sedangkan siswa belajar di rumah.
“Ada
seorang siswa kami yang meninggal pada saat terjadinya gempa terjadi. Sedangkan
bangunan, kami tak berani menempatinya. Semoga segera ada perbaikan dari
pemerintah, atau dari pihak manapun kami terima,” pungkas Indris.(tan).