Sabtu, 04 September 2021

Artikel Pendidikan

Pentingnya Peran Guru Dalam Pembelajaran Daring  

Sejak adanya Pandemi Covid-19 di Indonesia , terjadi perubahan di hampir semua kegiatan dari tatap muka menjadi  kegiatan jarak jauh . Dari kegiatan perkuliahan, sekolah hingga bekerja semua dilakukan secara daring atau dalam jaringan. Menurut KBBI Kemendikbud, Daring adalah   akronim dari dalam jaringan . artinya terhubung melalui jejaring komputer , internet dan sebagainya. Pembelajaran  dalam jaringan (daring) semakin marak dikarenakan adanya pandemi covid-19. Sekarang ini  istilah daring menjadi sangat popular terutama di dunia   pendidikan  dan masyarakat pada umumnya.
Pembelajaran daring atau  online merupakan salah satu upaya  agar pembelajaran tetap berlangsung meskipun tidak tatap muka. Pembelajaran daring  dilakukan dengan jarak jauh sehingga harus menggunakan perantara media yaitu  alat komunikasi  berupa internet , komputer maupun smartphone. Peran guru dalam pembelajaran daring sangatlah penting. Dengan menggunakan teknologi dalam pembelajaran  maka guru dituntut untuk melek teknologi. Guru harus menggali potensi yang ada dalam di dirinya untuk mampu merancang pembelajaran yang menarik dan juga tepat sasaran. Meskipun dalam proses belajar mengajar telah ada kurikulum yang mengatur , namun guru harus mampu merancang dengan mengembangkan pembelajaran sekreatif mungkin agar tetap ada interaksi yang baik antara guru dan siswa walaupun pembelajaran melalui daring. Alat teknologi hanya sebagai alat bantu pembelajaran  agar tetap bisa berinteraksi antara guru dan siswa . Sehingga dengan demikian  peran guru tetap  sangat penting dalam kehadirannya, sehingga siswa dapat merasakannya. Peran guru tidak dapat tergantikan oleh teknologi. Teknologi menjadi alat untuk mengoptimalisasikan kualitas interaksi akademik siswa dengan mengintegrasikan kecanggihan teknologi. Dengan adanya pembelajaran daring guru dituntut untuk mengoptimalkan potensi diri melalui digitalisasi pendidikan. Guru dapat lebih banyak lagi belajar mengasah kemampuan dirinya  dalam digitalisasi pendidikan sehingga mampu merancang pembelajaran daring yang kreatif dan menyenangkan bagi siswa- siswanya. Proses pembelajaran daring bisa melalui tatap muka virtual yaitu melalui video converence / teleconference dan melalui dalam group media social sehingga bisa terjadi interaksi antara guru dan siswa. Selanjutnya proses pembelajaran juga bisa melalui Learning Management System(LMS) merupakan sistem pengolahan pembelajaran terintegrasi secara daring melalui aplikasi. Aktivitas  pembelajaran dari  pendaftaran, pengelolaan akun, penguasaan materi dan penyelesaian tugas .Contohnya google classroom, zenius, ruang guru dan lain sebagainya. Demikian juga dengan aplikasi  pembelajaran  guru  dapat menerapkan dalam penmbelajaran daring. Diantaranya adalah  google classroom, google meet , quizees , google formulir , PPT dan masih banyak aplikasi lainnya. Disinilah peran guru sangat penting dalam memilih aplikasi  dan menerapkannya dalam materi yang sesuai agar pembelajaran daring dapat mencapai tujuannya yaitu materi tersampaikan dengan baik sehingga siswa tetap memahami materi yang disampaikan dan tidak merasa bosan.  Jangan sampai Siswa terbebani dengan tugas-tugas yang banyak tetapi  materi tidak disampaikan dengan baik dan akhirnya siswa putus asa dan stress. Namun  apabila guru menyiapkan materi sesuai dengan media yang tepat strategi yang pas maka diharapkan  siswa dapat mempelajari materi yang disampaikan dengan jelas dan senang.
Dari penjelasan di atas bisa  disimpulkan bahwa pembelajaran daring  sudah menjadi kewajiban di dunia pendidikan pada saat ini. Peran guru juga sangat mempengaruhi keberhasilan pembelajaran daring agar materi  tertangkap dengan baik demikian juga dengan interaksi tetap terjalin sehingga siswa  mengikuti pembelajaran daring dengan senang. Guru harus mampu merancang pembelajaran dengan media , dan strategi yang tepat dan sesuai dengan materi yang diajarkan. Guru dituntut untuk mengoptimalisasikan potensi terutama di era digitalisasi pendidikan.

Ditulis oleh Ani Romadhoni, S,Pd 
Guru Bahasa Inggris di MTs Negeri 6 kulon Progo DIY