Minggu, 29 Maret 2020

Belajar di Rumah Siswa MTsN 6 Kulon Progo Tetap Sehat dan Bahagia

Pembelajaran langsung dengan tatap muka sudah biasa dilakukan oleh guru dengan berbagai metode dalam rangka mencapai pembelajaran yang bermakna, menyenangkan dan mencapai tujuan yang diharapkan.

Namun dengan pembelajaran jarak jauh tentu saja membutuhkan trik khusus agar pembelajaran tetap menyenangkan, tak menimbulkan rasa bosan. Itulah yang menjadi tantangan guru mata pelajaran (Mapel) Penjasorkes, Bahasa Arab dan Seni Budaya di MTsN 6 Kulon Progo.

Dalam pembelajaran jarak jauh yang dimulai Jumat (20/3/2020), pengampu Mapel Penjasorkes Sulastri memandu siswa kelas 9 untuk membuat Video Circuit Training dengan kegiatan push up, back up, sit up, skiping sebanyak 60 kali. Dari gerakan itu masih ditambah dengan shuter land 10 kali serta lari di halaman rumah masing-masing selama 12 menit.


Video tersebut dibuat di rumah dan dikirim secara japri. “Bila kegiatan tersebut benar-benar dilakukan, niscaya siswa selalu dalam kondisi fresh tak ada rasa jemu,” terangnya.

Guru Bahasa Arab Miftakhul Munir punya kiat lain dalam mengajar. Ia membuat materi pembelajaran berupa percakapan atau bacaan yang sebagian sudah ada tarjemahannya menggunakan program ms word, power point atau mengambil materi dari youtube. Materi tersebut dikirim ke siswa melalui WA grup per kelas. Siswa memahami materi, lalu mengerjakan tugas.

Untuk tugas menerjemah dari Bahasa Arab ke Bahasa Indonesia atau sebaliknya, siswa boleh menggunakan kamus sendiri atau dengan aplikasi google translate. Sedangkan untuk pemahaman tata bahasa, siswa diarahkan untuk nonton di youtube. Bila dari youtube masih belum paham, bisa bertanya japri ke guru.

Menurut Munir, yang menjadi persoalan adalah jumlah siswa cukup banyak yakni 384 orang, sehingga dalam seminggu ia harus download tugas siswa sebanyak 384 tugas. “Kapasitas memori hp dan laptop akan cepat penuh. Nah inilah tantangannya,” imbuhnya.


Untuk pembelajaran Seni Budaya, Sutanto selaku guru pengampu memberikan link lagu Islami yang bisa ditonton siswa kelas 9 sebagai persiapan ujian vokal kalau sudah masuk. Namun apabila pembelajaran daring diperpanjang, siswa diminta merekam suaranya dan dikirim. Sebetulnya format video juga bisa, namun Sutanto tidak ingin membebani siswa, karena akan cepat menghabiskan kuota.

Untuk kelas 8 diberikan materi tentang musik tradisi nusantara agar siswa mengenal keragaman musik di bumi persada. Untuk kelas 7 diberikan materi ansambel berupa permainan recorder. “Minggu terakhir sebelum pembelajaran daring siswa sudah dikenalkan penjariannya, semoga dengan melihat tayangan yang saya kirim dapat memperjelas. Dan semoga bisa memghibur diri dengan bermain recorder,” kata Sutanto.

Kepala MTsN 6 Kulon Progo atau sering disebut MTsN Galur Imam Syamroni mengapresiasi berbagai kreasi yang dilakukanguru tersebut. Namun ia berharap agar siswa tidak merasa terbebani dengan tugas yang diberikan.

“Intinya guru tidak boleh memberikan beban tugas di rumah secara berlebihan yang memberatkan siswa. Kondisi siswa kita sangat heterogen baik secara ekonomi maupun topografi,” tandas Imam.